Senin, 16 Desember 2019

Tutorial Rumus Excel Vlookup dan Hlookup


Contoh Soal VLOOKUP dan HLOOKUP



1. Menghitung Gaji pokok
     Untuk menghitung gaji pokok gunakan fungsi vlookup di sel D5. Setelah mengisi formula disel D5, copy formula atau drag hingga sel D9. Bentuk penulisan fungsinya sama dengan yang telah dijelaskan sebelumnya, yaitu, =VLOOKUP(lookup_value, table_array, col_index_num).
Yang perlu anda ketahui lookup_value, diisi dengan nilai sebagai dasar (nilai kunci) pembacaan tabel data. Table_array merupakan range data yang disusun tegak atau vertikal yang berfungsi sebagai tabel bantu yang akan dibaca. Col_index_num, nomor urut kolom untuk pembacaan tabel yang dimulai dari kolom paling kiri.


      Catatan: karena posisi “tabel gaji” yang akan dibaca diposisinya tetap, untuk menghindari kesalahan pada saat copy formula atau drag tambahkan $, untuk mengabsolutkan sel/range. Proses pengerjaannya bisa anda lihat seperti gambar di bawah ini :



2. Menghitung Tunjangan
      Untuk menghitung tunjangan gunakan fungsi VLOOKUP di sel E5. Setelah mengisi formula di sel E5, copy formula atau drag hingga sel E9. Seperti gambar di bawah ini:


 3. Menghitung transportasi
      Gunakan fungsi VLOOKUP di sel F5. Setelah mengisi formula di sel F5, copy formula atau drag hingga sel F9. Lihat gambar di bawah ini, untuk hasilnya:


 

4. Menghitung total gaji
      Untuk menghitung total gaji gunakan fungsi SUM di sel G5, penulisan rumusnya =SUM(D5:F5). Setelah mengisi formula di sel G5, copy formula atau drag hingga sel G9. Atau bisa juga dengan langsung menjumlahkannya di sel G5 menjadi seperti ini: =D5+E5+F5, kemudian copy ke bawah.


5. Menghitung Pajak
       Untuk menghitung pajak gunakan fungsi HLOOKUP di sel H5, copy formula atau drag hingga sel H9. Seperti gambar di bawah ini.



6. Menghitung Gaji Bersih
      Gunakan fungi SUM di sel i5 seperti ini =sum(G5-H5), copy formula atau drag hingga sel I9. Atau anda juga bisa gunakan perintah =G5-H5, kemudian copy atau drag ke bawah sampai sel I9.

   
     Perintah terakhir adalah menghitung “total” masing-masing bagian yang telah Anda kerjakan sebelumnya, dengan menggunakan fungsi SUM di sel D10, copy formula atau drag ke samping kanan sampai ke I10. Hasil akhir semua pengerjaan di atas, bisa di lihat seperti gambar di bawah ini:


      Untuk memudahkan anda lebih memahami fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP, artikel pada tulisan ini telah saya update, yang saya rasa lebih lengkap dan mudah dipahami, silahkan anda baca pada tulisan: penjelasan mengenai fungsi VLOOKUP dan HLOOKUP disertai gambar





Jumat, 30 November 2012

KICK DENIM











Tentang

KICK DENIM - Pimp Your Pants - WWW.KICKDENIM.COM - Order : 0817 420 574
Misi
Kami ingin semua orang didunia ini memakai produk kami.
Gambaran Perusahaan
KICKDENIM BANDUNG : T - SHIT STORE JL SULTAN AGUNG 3C BANDUNG
order online 081 7420 574
twitter : @KICKDENIM
website : www.kickdenim.com

Reseller: (☎) 0821-1792-9111 - BB PIN : 27794B39
Keterangan
IDE

Dimulai pada pertengahan tahun 2010

Dengan mengusung slogan atau tag line PIMP YOUR PANTS, KICK DENIM berusaha memberikan nuansa baru dalam dunia clothing Bandung dan Indonesia secara global. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk terus memperluas pasar sampai keluar negeri.

PROFILE

KICK DENIM adalah sebuah brand eksklusif, inspiratif, inofatif dan kreatif. KICK DENIM memberikan sesuatu yang simple dalam segala hal, focus pada satu hal yang menjadi identitas sebuah komunitas ataupun suatu konsep yang melewati batas pola pikir.

Kami terus berinofasi untuk memenuhi kebutuhan akan fashion yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini tentunya mendorong kami untuk menjadi sesuatu yang lebih baik dengan setiap pelajaran akan sebuah pengalaman.

Solusi yang kami berikan, rancang, dan kembangkan semoga bisa melampaui harapan konsumen .
Dan untuk membuat ide kami lebih dikenal dan diterima masyarakat, kami berkolaborasi dengan beberapa group band. Band ataupun talent individu merupakan hal yang tidak bisa kami tinggalkan, karena mereka adalah penyambung lidah untuk menyampaikan ide ataupun pesan kami.

PRODUK

Kepercayaan dan kesetiaan konsumen merupakan jalan panjang menuju sukses. Keseimbangan antara kualitas dan design yang imajinatif merupakan sebuah komitmen yang pantang untuk kami khianati.
Untuk itu kami berusaha memberikan produk dengan kualitas tertinggi yang dapat melampaui kepuasan anda.

MISI

Kami ingin semua orang didunia ini memakai produk kami.

KREATOR

HARTIMAN, Amd
Owner and Founder

Hartiman is KICK DENIM FOUNDER, dengan segudang pengalaman dalam dunia bisnis clothing, beliau mendedikasikan semuanya pada industry ini.

Nedi Sopian
Design Advisor and Production

Ide awal dari sebuah design adalah sebuah masterpieces. A masterpieces design was born from this guy.

Ivan Marzuki
Design Advisor and Production

Dengan latar belakang sebagai seorang designer, Ivan Marzuki memberikan semua waktunya untuk berkreasi dan menciptakan ide ide hangat yang lebih berfariasi.

Joh Ilham Felani Eduardo
Web Development

Memastikan semua visi dan misi tepat pada sasaran, web development, internet marketing and promotion, online order order harus senada dengan nuansa sosial saat ini.

Rabu, 07 November 2012

WOLES


Dewasa ini, merk clothing line sudah sangat beraneka ragam. Dari busana seperti kemeja, kaos, celana, sepatu, hingga aksesoris. Merk-merk tersebut menghiasi penampilan anak-anak muda. Ada yang sudah ada sejak lama dan ada pula yang baru saja merintis. Untuk yang baru ini ada sebuah merk bernama “WOLES”, sebuah clothing line unik namun sederhana yang mampu menarik banyak konsumen untuk memakainya.
Sebenarnya apa arti dari WOLES? Mengapa merk tersebut begitu digemari? Ada kisah menarik dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kali ini OktoMagazine berkesempatan untuk bertemu dan mewawancarai sang pemilik merk di kediaman sekaligus kantornya di daerah fatmawati.
Agit, begitu ia disapa, berbagi cerita mengenai latar belakang bagaimana akhirnya ia mampu menciptakan ide brilian dan mewujudkan impiannya ini.
Di umur yang masih cukup muda, yaitu di usianya yang ke-18, Agit harus menerima kenyataan pahit. Saat itu, sang ibu telah meninggalkannya untuk selamanya. 40 hari kemudian, sang Ayah menyusul ke pangkuan sang khalik. Ia beserta beberapa kakaknya, berjuang untuk meneruskan hidup tanpa orang tua. Setelah lulus SMA, Agit pun tidak melanjutkan kuliah karena tidak ada biaya, ia lalu bekerja di salah satu distro di kawasan Kebayoran Baru sebagai shop keeper.
Karena kemauan kerja dan belajarnya yang kuat, beberapa bulan kemudian ia diangkat menjadi store manager yang merangkap sebagai marketing promo dan beberapa bidang lainnya. Hingga beberapa tahun berjalan, ia pun menjadi orang yang berpengaruh dalam perkembangan distro tersebut.
Di kala bekerja, ia mempunyai keinginan untuk memiliki merk clothing line sendiri. Namun karena keterbatasan modal, dengan uang yang ada ia memiliki ide untuk membuat stiker. Merk pertama yang ia punya adalah “Yeah Right”, sekitar dua tahun yang lalu. Produk pertamanya juga masih sebatas stiker, ia belum memproduksi pakaian apapun.
Setelah itu barulah ia mencoba untuk mendesign sendiri kaos ciptaannya dengan menyelipkan sebuah stiker dengan gambar baby octo, sebuah gambar gurita lucu berwarna ungu. Gambar gurita dengan empat buah tangan tersebut terinspirasi dari sang Ibu yang memiliki empat orang anak dan berjuang untuk membahagiakan hidup mereka.
Ternyata Yeah Right mendapat banyak apresiasi dari banyak pihak. Desainnya yang lucu ternyata sangat disukai hingga saat ini. Merk ini banyak dipakai oleh para musisi dan public figure lainnya. Perjuangan anak muda ini pun bisa dikatakan berhasil. Namun, ia tidak berhenti berinovasi sampai di situ saja. Setahun kemudian ia membuat merk selanjutnya bernama WOLES.
Latar belakang terciptanya WOLES pun cukup menarik. Itu bermula pada saat ia memperhatikan tweet orang-orang yang ia follow di jejaring media sosial, Twitter. Setiap status teman yang mengeluh tentang macetnya Jakarta atau status lain yang menyuarakan keresahan, Agit selalu merespon dengan kata “woles” yang berarti santai. Hal tersebut berlangsung hingga beberapa waktu.
Selanjutnya, pria bernama lengkap Agtya Priyadi ini pun memiliki ide untuk membuat sebuah gimmick baru mengenai hal-hal yang berhubungan dengan woles. Ia lalu membuat stiker sederhana bertuliskan “woles” yang ditempelkan di cover handphone teman-temannya.
Setelah itu, ia bahkan menempelkannya di tempat-tempat umum dan juga memposting gambar tersebut di Twitter. Lalu ia mencoba untuk membuat sebuah kaos sederhana dengan tulisan “woles”.
Ternyata respon yang diterima jauh melebihi ekspektasinya. Banyak orang yang menyukainya bahkan pemesanannya lebih luar biasa daripada Yeah Right sendiri.
Hingga di awal tahun 2012 ini, omzet penjualan dari kedua merknya tersebut ternyata sudah menembus puluhan juta rupiah per bulan. Saat ditanyakan mengenai perbedaan dari Woles dan Yeah Right, Agit pun mengatakan, “Yeah Right itu lebih ke gambar-gambar yang lucu, karena image dari baby octo-nya pun lucu,” jelas Agit kepada Oktomagazine. “Kalo Woles lebih ke street market, dengan desain yang simple dan plesetan-plesetan dari beberapa merk yang kita kembangin.”
“Bedanya merk-merk saya dengan yang lain adalah dari konsepnya, nggak hanya sekedar produksi semata,” Lanjutnya menjelaskan produk-produknya. “Konsep dari setiap produk yang akan dibuat itu benar-benar dipikirkan.”
Agit menyebut sang kakak, gitaris dari sebuah band bernama Pee Wee Gaskins, Ayi Mahardika, sebagai salah satu orang yang berpengaruh dalam hidupnya. Agit mengatakan bahwa sang kakak adalah salah satu pendukung terbesarnya bersama dengan sang almarhumah Ibu dan beberapa orang lainnya. Kepergian kedua orang tuanya diakui sebagai jalan dari Tuhan.
“Sewaktu bekerja di distro saya pun berpikir, kepergian orang tua pasti ada hikmahnya,” ungkap Agit. “Saya selalu ingat kata-kata Ibu, itu yang membuat saya bisa bangkit dan termotivasi. Semua yang saya lakukan akhirnya ke arah yang positif, dan saya tidak terjerumus ke penyalahgunaan drugs.”
Target selanjutnya Agit berencana untuk membuat beberapa gimmick baru, unik tentunya, untuk memasarkan produk-produk terbarunya. Dalam jangka dekat ini, ia berencana untuk membuat acara. Sebuah konsep bernama “Yeah Right Cares”, yang dimaksudkan adalah dengan desain kaos yang ia buat lalu ia jual, dan hasil keuntungannya tersebut disumbangkan kepada yatim piatu.
Ia berencana menggabungkan konsep Yeah Right Cares tersebut dengan konsep Brand of Brothers, sebuah gimmick baru penggabungan antara Yeah Right, Woles, dan merkclothing line milik Ayi, The Dirty Harry.
Sosok pemuda bersahaja yang penuh semangat ini sekiranya mampu untuk menginspirasi banyak orang, terutama anak muda.

PETER SAYS DENIM (2)


Peter Says Denim, Dari Bandung Untuk Dunia




Sewaktu masih duduk di bangku sekolah menengah atas, Peter Firmansyah terbiasa mengubek-ubek tumpukan baju di pedagang kaki lima. Kini, ia adalah pemilik usaha yang memproduksi busana yang sudah diekspor ke beberapa negara. Tak butuh waktu relatif lama. Semua itu mampu dicapai Peter hanya dalam waktu 1,5 tahun sejak ia membuka usahanya pada November 2008. Kini, jins, kaus, dan topi yang menggunakan merek Petersaysdenim, bahkan dikenakan para personel kelompok musik di luar negeri.


Sejumlah kelompok musik itu seperti Of Mice & Man, We Shot The Moon, dan Before Their Eyes, dari Amerika Serikat, I am Committing A Sin, dan Silverstein dari Kanada, serta Not Called Jinx dari Jerman sudah mengenal produksi Peter. Para personel kelompok musik itu bertubi-tubi menyampaikan pujiannya dalam situs Petersaysdenim.

Pada situs-situs internet kelompok musik itu, label Petersaysdenim juga tercantum sebagai sponsor. Petersaysdenim pun bersanding dengan merek-merek kelas dunia yang menjadi sponsor, seperti Gibson, Fender, Peavey, dan Macbeth.

Peter memasang harga jins mulai Rp 385.000, topi mulai Rp 200.000, tas mulai Rp 235.000, dan kaus mulai Rp 200.000. Hasrat Peter terhadap busana bermutu tumbuh saat ia masih SMA. Peter yang lalu menjadi pegawai toko pada tahun 2003 kenal dengan banyak konsumennya dari kalangan berada dan sering kumpul-kumpul. Ia kerap melihat teman-temannya mengenakan busana mahal. "Saya hanya bisa menahan keinginan punya baju bagus. Mereka juga sering ke kelab, mabuk, dan ngebut pakai mobil, tapi saya tidak ikutan. Lagi pula, duit dari mana," ujarnya.

Peter melihat, mereka tampak bangga, bahkan sombong dengan baju, celana, dan sepatu yang mereka dipakai. Harga celana jins saja, misalnya, bisa Rp 3 juta. "Perasaan bangga seperti itulah yang ingin saya munculkan kalau konsumen mengenakan busana produk saya," ujarnya.

Peter kecil akrab dengan kemiskinan. Sewaktu masih kanak-kanak, perusahaan tempat ayahnya bekerja bangkrut sehingga ayahnya harus bekerja serabutan. Peter pun mengalami masa suram. Orangtuanya harus berutang untuk membeli makanan. Pernah mereka tak mampu membeli beras sehingga keluarga Peter hanya bergantung pada belas kasihan kerabatnya. "Waktu itu kondisi ekonomi keluarga sangat sulit. Saya masih duduk di bangku SMP Al Ma’soem, Kabupaten Bandung," kata Peter.

Sewaktu masih SMA, Peter terbiasa pergi ke kawasan perdagangan pakaian di Cibadak, yang oleh warga Bandung di pelesetkan sebagai Cimol alias Cibadak Mall, Bandung. Di kawasan itu dia berupaya mendapatkan produk bermerek, tetapi murah. Cimol saat ini sudah tidak ada lagi. Dulu terkenal sebagai tempat menjajakan busana yang dijual dalam tumpukan.

Selepas SMA, ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Widyatama, Bandung. Namun, biaya masuk perguruan tinggi dirasakan sangat berat, hingga Rp 5 juta. Uang itu pemberian kakeknya sebelum wafat. Tetapi, tak sampai sebulan Peter memutuskan keluar karena kekurangan biaya. Ia berselisih dengan orangtuanya, perselisihan yang sempat disesali Peter, karena sudah menghabiskan biaya besar.

Mulai dari nol

Ia benar-benar memulai usahanya dari nol. Pendapatan selama menjadi pegawai toko disisihkan untuk mengumpulkan modal. Di sela-sela pekerjaannya, ia juga mengerjakan pesanan membuat busana. Dalam sebulan, Peter rata-rata membuat 100 potong jaket, sweter, atau kaus. Keuntungan yang diperoleh antara Rp 10.000- Rp 20.000 per potong. "Gaji saya hanya sekitar Rp 1 juta per bulan, tetapi hasil dari pekerjaan sampingan bisa mencapai Rp 2 juta, he-he-he…," kata Peter. Penghasilan sampingan itu ia dapatkan selama dua tahun waktu menjadi pegawai toko hingga 2005.

Pengalaman pahit juga pernah dialami Peter. Pada tahun 2008, misalnya, ia pernah ditipu temannya sendiri yang menyanggupi mengerjakan pesanan senilai Rp 14 juta. Pesanannya tak dikerjakan, sementara uang muka Rp 7 juta dibawa kabur. Pada 2007, Peter juga mengerjakan pesanan jins senilai Rp 30 juta, tetapi pemesan menolak membayar dengan alasan jins itu tak sesuai keinginannya.

"Akhirnya saya terpaksa nombok. Jins dijual murah daripada tidak jadi apa-apa. Tetapi, saya berusaha untuk tidak patah semangat," ujarnya.

Belajar menjahit, memotong, dan membuat desain juga dilakukan sendiri. Sewaktu masih sekolah di SMA Negeri 1 Cicalengka, Kabupaten Bandung, Peter juga sempat belajar menyablon. Ia berprinsip, siapa pun yang tahu cara membuat pakaian bisa dijadikan guru.

"Saya banyak belajar sejak lima tahun lalu saat sering keliling ke toko, pabrik, atau penjahit," katanya. Ia juga banyak bertanya cara mengirim produk ke luar negeri. Proses ekspor dipelajari sendiri dengan bertanya ke agen-agen pengiriman paket.

Sejak 2007, Peter sudah sanggup membiayai pendidikan tiga adiknya. Seorang di antaranya sudah lulus dari perguruan tinggi dan bekerja. Peter bertekad mendorong dua adiknya yang lain untuk menyelesaikan pendidikan jenjang sarjana. Ia, bahkan, bisa membelikan mobil untuk orangtuanya dan merenovasi rumah mereka di Jalan Padasuka, Bandung.

"Kerja keras dan doa orangtua, kedua faktor itulah yang mendorong saya bisa sukses. Saya memang ingin membuat senang orangtua," katanya. Jika dananya sudah mencukupi, ia ingin orangtuanya juga bisa menunaikan ibadah haji.

Meski kuliahnya tak rampung, Peter kini sering mengisi seminar-seminar di kampus. Ia ingin memberikan semangat kepada mereka yang berniat membuka usaha. "Mau anak kuli, buruh, atau petani, kalau punya keinginan dan bekerja keras, pasti ada jalan seperti saya menjalankan usaha ini," ujarnya.

Merek Petersaysdenim berasal dari Peter Says Sorry, nama kelompok musik. Posisi Peter dalam kelompok musik itu sebagai vokalis. "Saya sebenarnya bingung mencari nama. Ya, sudah karena saya menjual produk denim, nama mereknya jadi Petersaysdenim," ujarnya tertawa.

Peter memanfaatkan fungsi jejaring sosial di internet, seperti Facebook, Twitter, dan surat elektronik untuk promosi dan berkomunikasi dengan pengguna Petersaysdenim. "Juli nanti saya rencana mau ke Kanada untuk bisnis. Teman-teman musisi di sana mau ketemu," katanya.

Akan tetapi, ajakan bertemu itu baru dipenuhi jika urusan bisnis selesai. Ajakan itu juga bukan main-main karena Peter diperbolehkan ikut berkeliling tur dengan bus khusus mereka. Personel kelompok musik lainnya menuturkan, jika sempat berkunjung ke Indonesia ia sangat ingin bertemu Peter. Ia melebarkan sayap bisnis untuk memperlihatkan eksistensi Petersaysdenim terhadap konsumen asing.

"Pokoknya, saya mau ’menjajah’ negara-negara lain. Saya ingin tunjukkan bahwa Indonesia, khususnya Bandung, punya produk berkualitas," ujarnya.

PETER SAYS DENIM


Wawancara Dengan Petersaysdenim

Dalam wawancara sesi ketiga ini, kami menghadirkan salah satu brand yang sudah cukup lama beredar di dunia per-denim-an di Indonesia. Bukan hanya itu tetapi pemain di belakang brand ini pun sudah bisa dibilang merupakan dedengkot dalam memproduksi jeans di nusantara.Petersaysdenim sepertinya membawa nuansa musik dan menggabungkannya dengan jeans dalam memproduksi jeans mereka. Hasilnya, jeans-jeans yang cocok untuk para musikus dan juga berkualitas untuk denim enthusiast pada umumnya. Mari kita luangkan waktu untuk wawancara yang penuh jawaban optimistis dan penuh energi positif di bawah ini.
Bisa diperkenalkan siapa saja dibalik brand anda?
Saya sendiri bersama pegawai pegawai saya
Apa yg pertama kali membuat anda tertarik pada jeans dan denim pada umumnya?
Karena saya liat belom banyak brand denim yg bener2 berkarakter, saya disini bener-bener mau memperkenalkan music melalui jeans dan bahkan sebaliknya memperkenalkan jeans melalui music, coz I think everybody listens to music, mau lo bikers, mau lo skater, surfer ato designer, lo pasti butuh music, and music is universal.
Apa alasan anda membuat jeans sendiri?
Dulu gw punya band, gw pertama bikin jeans untuk bergaya di panggung. Fashion and music always connected, tak akan pernah terlepaskan.
Apa jeans pertama anda?
Di jaman underground bandung masih hype, ada satu pasar loak di bandung namanya CBGB cibadak gudang baju. Jeans pertama gw jeans2 beli di pasar loak itu, dgn brand2 yg keren seperti, SMP, grind, neighborhood, bitch s8board dan Levis usa original selvage. I got it from there and very cheap
Apa jeans favorit anda dan mengapa?
My fav is PSD and its gonna be big and hype in whole world!
Kira-kira apa yg membuat jeans anda stand out dibandingkan jeans lain?
Karakter jeans gw lebih kuat and gw sedang merayap menembus pasar dunia, bulan ini gw lg ngehajar amerika and mudah2an taun depan market di negara2 besar di dunia bisa gw pegang. NUDIE is so last year, PSD is the hype now.
IMG_6916collages
Darimanakah bahan produk jeans anda?
Gw cinta indonesia, gw pengen ngebuat bangga bangsa indonesia, gw pengen seluruh dunia tau indonesia negara hebat. 100% made in indonesia, bahan dari pabrik indonesia, di buat oleh tenaga kerja indonesia, dan di miliki oleh orang indonesia asli yang tinggal di indonesia, but no more bomb in indonesia please.
Siapa target pasar anda? dan bagaimana cara anda merealisasikannya
Target gw sekarang pasar dunia, seperti yang tadi udah gw bilang, gw lg mau bikin hype di american music and american scene and after that other country
Apa sajakah tantangan paling berat dalam bikin jeans sendiri?
Tidak ada tantangan yang berat menurut saya, karena ini semua bermulai dari hobi bermain musik dan sekarang tetep di jalurnya. Music is everything!
Sudah berapa lamakah anda berkecimpung dalam dunia per-jeans-an?
Sudah 3 tahun, sebelumnya saya jadi calo tukang bikin bikin jeans, tapi sekarang fokus di brand sendiri.
Darimanakah anda mendapatkan inspirasi untuk jeans anda? Ada brand jeans yang secara langsung mempengaruhi anda?
Sebenernya disaat PSD berdiri, ketika di mana anak muda lebih bangga membeli jeans yang harga berkisar 2 jt-an ke atas di banding beli jeans lokal yg ada, disitu gw mulai berfikir, kenapa ga gw bikin satu brand, dimana orang yang memakai brand gw bisa sama sebangga and sepede memakai jeans yang mahal tersebut. Disini gw bukan membuat brand laku, tapi gw membuat brand keren! Karena kalo brand laku belom tentu keren, tapi brand keren sudah pasti LAKU!!!!
iwannnn
Apakah anda penganut “cuci sesering mungkin” atau “tunggu 6 bulan sebelum cuci”
Tidak dua2 nya but my word is “wear jeans,stay green,stay clean and rock the world”
Bagaimana pendapat anda mengenai fenomena jeans jepang dan bahan selvage akhir-akhir ini
Japanese Selvage is good,,but I don’t make priority for that things, mengharumkan nama jepang dong ceritanya. Sekarang gw tetep mau memperlihatkan 100% made Indonesia because I’m Indonesian and all people in the world have to know that.
Ada cerita khusus mengenai nama brand anda (petersaysorry dan petersaydenim)?
Petersaysorry is my band and petersaysdenim is my brand, that’s it
Bagaimana meng-korelasikan istilah-istilah dalam dunia musik dan judul lagu dengan nama cutting-an anda (beri contoh)?
Sebenarnya judul lagu itu di edisi paling pertama yg petersaysorry edition, sekarang gw lebih mengenalkan nama2 effect, musisi tidak bisa hidup tanpa suara effect.
Bisakah anda ceritakan sedikit mengenai hal meng-endorse beberapa band ternama? Alasannya, suka-dukanya, prosesnya dll
Yeahh this is a dream come true man, yang dulunya gw cuma bisa download video band2 yang gw suka di youtube, download lagu di torrent, sekarang gw bisa sms-an sama personilnya bahkan telpon langsung and mereka juga mengajak untuk ikut tour di US. Mudah2an taun depan gw bisa propose di VANS warped tour, kita buka booth disana bersama brand2 besar seperti HURLEY,VANS, GLAMOURKILLS,dll.
Dan mereka semuanya ga nyangka kalo kita dari INDONESIA. Indonesia is awesome.
Graphic1-3
Cuff or stack?
Stack
Denim terjelek yg pernah anda tau?
Yang make orang nya jelek
Apa yang kira-kira terjadi jika jeans anda tidak diciptakan
Gw main band dan sekarang lagi tour USA, hahahhhahaha
Siapa orang yang pengen banget anda liyat memakai jeans anda
George bush wearing my jeans and bring guitar don’t bring weapon
Mending liyat Megan Fox telanjang atau pake denim anda
Megan fox telanjang trus gw pake, yang pake PSD tetep gw yg pake coz gw keren
Pesan-pesan bagi para denim enthusiast
Cintai produk lokal apalagi produknya bisa bersaing di kancah internasional. Tetep cintai lingkungan anda, prevent global warming, jauhi narkoba, such a waste mann. Die soon if u do drugs…and keep rock!!!
Sekian dan terima kasih.
hardcase